Kesepuluh Firman pertama yang diterima Musa dipecahkan karena orang Israel menyembah anak lembu emas.
Setelah orang Israel menyadari dosa-dosa mereka dan bertobat, Musa turun dengan Kesepuluh Firman Tuhan yang kedua sebagai tanda pengampunan.
Ini menjadi asal mula Hari Raya Pendamaian.
Ketika seseorang melakukan dosa, dosa tersebut untuk sementara dipindahkan kepada Tuhan, tempat kudus, hingga Hari Raya Pendamaian.
Setelah imam besar memasuki Tempat Mahakudus dan melakukan upacara pemercikan darah, dosa sepenuhnya diampuni.
Demikian pula, sekarang ini, tanpa menerima anugerah Yerusalem, yang adalah Tempat Mahakudus, yaitu, Tuhan Ibu, tidak ada yang dapat mencapai pengampunan dosa atau keselamatan yang sempurna.
Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu,
dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia
untuk itu.
Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.
Imamat 16:20–22
119 Bundang P.O.Box, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Republica Coreea
Tel 031-738-5999 Fax 031-738-5998
Oficiul central: 50, Sunae-ro, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Coreea de Sud
Biserica principală: 35, Pangyoyeok-ro, Bundang-gu, Seongnam-si, Gyeonggi-do, Coreea de Sud
ⓒ World Mission Society Church of God. All rights reserved. Politica de confidențialitate